Assalamu'alaikum

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Monday, March 26, 2012

tulang sulbi

MUKJIZAT AL QURAN DAN HADIST "TULANG SULBI" Para dokter ilmu kandungan menemukan, bahwa dasar diciptakannya manusia bersumber dari tulang sulbi, yaitu tulang belakang laki-laki dan tulang dada perempuan, yaitu tulang rusuk perempuan. Penemuan ini selaras dengan yang diberitakan Allah dalam Al-Qur’an dalam surat Ath-Thariq. Dia berfirman; فَلْيَنْظُرِ الإنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ. خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ. يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ “Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan” ( Ath-Thariq: 5-7) Sulbi dan taraib dalam ayat ini dijelaskan oleh Dr Zakir Abdul Karim Naik sebagai tempat di mana keluarnya salur darah yang membekalkan darah kepada testis (kilang sperma) dan ovari (kilang telur) terletak antara tulang sulbi dan tulang dada. Iaitu saluran darah testicular artery dan ovary artery bermula dari satu tempat antara tulang sulbi dan tulang dada. Ini dibuktikan benar oleh sains moden bahawa saluran darah ke testis dan ovari berasal daripada abdominal aorta dan renal artery bukannya berasal dari salur darah setempat. Oleh Dr. Mohamad Daudah Coccyx (tulang Sulbi / Tungging) adalah tulang terbawah dari vertebral column (tulang punggung). Disebutkan dalam banyak hadits bahwa tulang ini adalah asal mula manusia, bahwa dari tulang inilah mereka akan dibangkitkan pada hari Kiamat, dan bahwa tulang ini tidak hancur di dalam tanah. Hadits-Hadits Nabi Saw: 1. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasul saw bersabda, ‘Semua bagian tubuh anak Adam akan dimakan tanah kecuali tulang sulbi yang darinya ia mulai diciptakan dan darinya dia akan dibangkitkan.’ (HR Bukhari, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad in Musnad-nya, dan Malik in kitab al-Muwaththa’). 2. Diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasul saw bersabda, ’Ada satu tulang pada anak Adam yang tidak dimakan tanah.’ Mereka bertanya, ‘Apa itu, ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Tulang sulbi.’ (HR Bukhari, Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dalam kitabnya al-Musnad, and Malik dalam kitabnya al-Muwaththa’). Jadi, hadits-hadits tersebut jelas dan memuat fakta-fakta sebagai berikut: 1. Manusia diciptakan mulai dari tulang sulbi. 2. Tulang sulbi tidak hancur. 3. Pada hari Kiamat, kebangkitan manusia bermula dari tulang sulbi. Tahap-Tahap Pembentukan Janin Ketika sperma membuahi ovum, maka pembentukan janin dimulai. Ovum yang telah terbuahi atau disebut zigot itu terbelah menjadi dua sel, dan masing-masing sel itu membelah menjadi dua sel lagi. Pembelahan dan perkembangan sel itu berlangsung hingga terbentuknya embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan. Tulang Punggung dan Tulang Sulbi: • External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts yang menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus. • Internal Hypoblast: Dimulai sejak janin terbentuk dengan ijin Allah. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang tirus, dan disebut primitive node (gumpalan sederhana). Sisi unsur primitif yang muncul itu diketahui sebagai bagian belakang dari embrio. Dari unsur primitif dan gumpalan sederhana ini seluruh jaringan dan organ janin terbentuk sebagai berikut: • Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat. • Mesoderm, membentuk otok halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, the sistem limpa, limpa, dan kulit luar. • Endoderm membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-organ yang berhubungan dengan sistim digestive (seperti liver and pankreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran. Jadi, lapisan dan gumpalan sederhana itu merupakan tulang sulbi yang dijelaskan Nabi saw kepada kita. Cacat pada janin merupakan bukti bahwa tulang sulbi itu mengandung sel-sel induk bagi seluruh jaringan manusia. Kesimpulannya, tulang sulbi itu merupakan gumpalan sederhana, dan ia bisa berkembang dengan menghasilkan tiga lapisan yang membentuk janin: ectoderm, mesoderm and endoderm. Ia juga membentuk seluruh organ tubuh.. Tulang Sulbi tidak Bisa Hancur: Berbagai riset menemukan bahwa pembentukan dan pengorganisasian sel-sel janin itu ditopang sepenuhnya oleh lapisan dan gumpalan sederhana, dan sebelum pembentukannya tidak ada diferensiasi sel-sel. Salah seorang peneliti terkemuka yang membuktikan hal ini adalah ilmuwan Jerman yang bernama Hans Spemann. Setelah melakukan eksperimen-eksperimen terhadap lapisan dan gumpalan sederhana yang mengatur penciptaan janin, dan karena itu ia menyebutnya ‘primary organizer’, maka ia memotong bagian ini dari satu janin dan mengimplantasinya (cangkok) pada janin lain pada tahapan permulaan embrio (minggu ketiga dan keempat). Upaya ini membawa kepada pembentukan janin skunder pada guest body (organ tamu) segera sesudah pencampuran dan pembentukan yang ditopang oleh sel-sel tamu pada implantasi itu. Ilmuwan Jerman tersebut memulai eksperimennya pada ampibi dengan melakukan implantasi primary organiser pada janin kedua, yang mengakibatkan perkembangan embrio skunder. Pada tahun 1931, ketika Spemann memotong ‘primary organiser’ dan mengimplantasinya, maka potongan itu tidak memengaruhi eksperiman lagi, sementara embrio skunder itu tetap berkembang. Pada tahun 1933, Spemann dan ilmuwan lain mengadakan eksperimen yang sama, tetapi kali ini primary organiser itu dipanaskan. Embrio sekunder itu tetap berkembang meskipun primary organiser itu dipanaskan, dan itu menunjukkan bawha sel-sel tersebut tidak terpengaruh. Pada tahun 1935, Spemann dianugerahi Nobel atas penemuannya tentang Primary Organiser tersebut. Dr Othman Al Djilani dan Syaikh Abdul Majid melakukan beberapa eksperimen terhadap tulang sulbi pada bulan Ramadhan 1423 di Rumah Sheikh Abdul Majid Azzandani, di Sanaa, Yaman. Keduanya memanggang tulang punggung berikut tulang sulbi dengan gas selama sepuluh menit hingga benar-benar terbakar (tulang-tulang berubah merah lalu hitam). Kemudian keduanya meletakkan potongan-potongan yang telah gosong itu pada kotak steril, dan membawanya ke laboratorim analisa terkenal di Sanaa (Al Olaki Laboratory). Dr al Olaki, the professor bidang histologi dan pathologi di Sanaa University, menganalisa potongan-potongan tersebut dan menemukan bahwa sel-sel pada jaringan tulang coccyx tidak terpengaruh, dan ia dapat bertahan terhadap pembakaran (hanya otot, jaringan lemak, dan sel-sel sumsum tulang saja yang terbakar, sementara sel-sel tulang tidak terpengaruh). Penutup Sudah jelas bahawa keajaiban penciptaan manusia atau keajaiban lain yang ditunjukkan oleh al Quran bukanlah untuk dikagumi sahaja oleh manusia, namun adalah untuk dijadikan petunjuk bagi manusia dan seterusnya meyakini bahwa al Quran benar-benar datang dari Allah Swt. krn itu, hanya hukum dan ilmu Allah Swt yang paling benar, Allah Maha Pencipta dan Maha Mengetahui. Firman Allah Swt kpd org2 yang kafir: Mengapa kamu sanggup ingkar kepada Allah, padahal kamu dahulunya tiada, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepadaNya-lah kamu dikembalikan? (Al Baqarah 28)


Tulang Sulbi tidak Bisa Hancur:



Berbagai riset menemukan bahwa pembentukan dan pengorganisasian sel-sel janin itu ditopang sepenuhnya oleh lapisan dan gumpalan sederhana, dan sebelum pembentukannya tidak ada diferensiasi sel-sel. Salah seorang peneliti terkemuka yang membuktikan hal ini adalah ilmuwan Jerman yang bernama Hans Spemann.



Setelah melakukan eksperimen-eksperimen terhadap lapisan dan gumpalan sederhana yang mengatur penciptaan janin, dan karena itu ia menyebutnya ‘primary organizer’, maka ia memotong bagian ini dari satu janin dan mengimplantasinya (cangkok) pada janin lain pada tahapan permulaan embrio (minggu ketiga dan keempat). Upaya ini membawa kepada pembentukan janin skunder pada guest body (organ tamu) segera sesudah pencampuran dan pembentukan yang ditopang oleh sel-sel tamu pada implantasi itu.



Ilmuwan Jerman tersebut memulai eksperimennya pada ampibi dengan melakukan implantasi primary organiser pada janin kedua, yang mengakibatkan perkembangan embrio skunder.



Pada tahun 1931, ketika Spemann memotong ‘primary organiser’ dan mengimplantasinya, maka potongan itu tidak memengaruhi eksperiman lagi, sementara embrio skunder itu tetap berkembang.

Pada tahun 1933, Spemann dan ilmuwan lain mengadakan eksperimen yang sama, tetapi kali ini primary organiser itu dipanaskan. Embrio sekunder itu tetap berkembang meskipun primary organiser itu dipanaskan, dan itu menunjukkan bawha sel-sel tersebut tidak terpengaruh. Pada tahun 1935, Spemann dianugerahi Nobel atas penemuannya tentang Primary Organiser tersebut.





Dr Othman Al Djilani dan Syaikh Abdul Majid melakukan beberapa eksperimen terhadap tulang sulbi pada bulan Ramadhan 1423 di Rumah Sheikh Abdul Majid Azzandani, di Sanaa, Yaman.



Keduanya memanggang tulang punggung berikut tulang sulbi dengan gas selama sepuluh menit hingga benar-benar terbakar (tulang-tulang berubah merah lalu hitam). Kemudian keduanya meletakkan potongan-potongan yang telah gosong itu pada kotak steril, dan membawanya ke laboratorim analisa terkenal di Sanaa (Al Olaki Laboratory). Dr al Olaki, the professor bidang histologi dan pathologi di Sanaa University, menganalisa potongan-potongan tersebut dan menemukan bahwa sel-sel pada jaringan tulang coccyx tidak terpengaruh, dan ia dapat bertahan terhadap pembakaran (hanya otot, jaringan lemak, dan sel-sel sumsum tulang saja yang terbakar, sementara sel-sel tulang tidak terpengaruh).



Penutup



Sudah jelas bahawa keajaiban penciptaan manusia atau keajaiban lain yang ditunjukkan oleh al

Quran bukanlah untuk dikagumi sahaja oleh manusia, namun adalah untuk dijadikan petunjuk bagi

manusia dan seterusnya meyakini bahwa al Quran benar-benar datang dari Allah Swt. krn itu, hanya hukum dan ilmu Allah Swt yang paling benar, Allah Maha Pencipta dan Maha Mengetahui.



Firman Allah Swt kpd org2 yang kafir:



Mengapa kamu sanggup ingkar kepada Allah, padahal kamu dahulunya tiada, lalu Allah

menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepadaNya-lah kamu dikembalikan? (Al Baqarah 28)







---------------------------------------------------------------



Allah telah menciptakan manusia melalui empat macam proses. Tiga di antaranya adalah proses penciptaan yang sangat istimewa (special), dan hanya dapat dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, bahwa segala sesuatu bisa terjadi bila Allah menghendakinya. Ketiga jenis penciptaan ini, hanya terjadi sekali atau untuk satu orang saja untuk masing-masing penciptaan.



Sedangkan yang satu macam penciptaan lagi adalah semua manusia yang diciptakan Allah selain dari yang tiga orang tadi, yaitu kita semua anak cucu Adam dan Hawa, yang prosesnya dapat diterima secara nalar oleh akal manusia. Dan dapat dipelajari oleh ilmu kedokteran. Inilah keempat macam proses penciptaan manusia tersebut:



1. Proses Kejadian Manusia Pertama (Nabi Adam)



Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :



“Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS. As Sajdah : 7)



“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk“. (QS. Al Hijr: 26)



Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 .

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” (QS. Al Hijr : 28-29)



Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :



“Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah”. (HR. Bukhari)



2. Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)



Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :



“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasiin: 36)



Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :



“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak...” (An Nisaa 1)



Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :



“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam” (HR. Bukhari-Muslim)



Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.



3. Proses Kejadian Manusia Ketiga Nabi Isa Putra Maryam



Narasi Qur’an tentang Isa dimulai dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakariya, serta kelahiran Yahya. Kemudian Al Qur’an menceritakan kejaiban kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa ayah atas kenedak Allah, bukan dengan perzinahan dengan seorang laki-laki, karena Maryam sendiri tidak pernah disentuh laki-laki..



Ingatlah ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan dengan Kalimat yang datang daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seoarang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah” (Ali Imran 45)



Muslim percaya pada konsep kesucian Maryam, yang telah diceritakan dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an. Menurut kisah di Al-Qur’an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh Malaikat Jibril. Jibril mengatakan kepada Maryam tentang akan diberikan calon anak yang bernama Isa, Maryam sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk menjaga kesuciannya kepada Allah dan tetap mempertahankan hal itu dan bagaimana pula dia bisa hamil tanpa seorang lelaki atau suami, lalu Jibril menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang mudah bagi Allah, yang ingin membuat dia sebagai tanda untuk manusia dan rahmat dari-Nya. Seperti halnya dalam konsep penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.



Pembicaraan mereka terekam dalam salah satu surah didalam Al-Qur’an: “Jibril berkata: “Demikianlah Tuhan-mu berfirman: Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar dapt Kami menjadiknnya suatu tanda bagi manusia dan sebgai Rahmat dari Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang telah diputuskan” (Maryam 21)



Beberapa ayat lain terkait dengan kelahiran Isa antara lain: “Sesungguhnya penciptaan Isa di sisi Allah adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam darai tanah, kemudian Allah berfirman kepaadanya: “Jadilah”, maka jadilah dia” (Ali Imran 59). Juga Allah berfiramn: “Dan ingtalah kisah Maryam yang telah memelihara kehormatnnya, lalu Kami tiupkan ruh dari Kami ke dalam tubuhnya, dan Kami jadikan dia dan anknya tanda Kekuasaan Allah yang besar bagi semesta alam” (Al Anbiya 21)



Setelah Isa berada didalam rahimnya, Maryam lalu mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Disana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon kurma. Isa kemudian berbicara memerintahkan ibunya dari buaian, untuk mengguncangkan pohon untuk mengambil buah-buah yang berjatuhan, dan juga untuk menghilangkan rasa takut Maryam dari lingkungan sekelilingnya Maryam berzinah, kemudian Maryam menunjuk kepada anaknya yang baru lahir itu, maka Isa pun menjawab



Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi; dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka” . (Maryam: 30-32)



‎4. Proses Kejadian Manusia Keempat (semua keturunan Adam dan Hawa)



Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.



Allah berfirman:

”Dan Dia-lah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka bagimu ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang nengetahui” (Al Anam 98)



Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :



“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al Mu’minuun : 12-14).



Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :



Perkembangan janin manusia tahap demi tahap

“Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR. Bukhari-Muslim)



Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan “saripati berasal dari tanah” sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).



Para ahli dari Barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : “Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu”.



Setelah 9 bulan dalam kandungan lahirlah bayi dengan izin Allah

Selain iti beliau juga mengatakan, “Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan).



Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya.”



Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :



“…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)…” (QS. Az Zumar: 6). ,,,



Bagaimana manusia berkembang biak?



"Sesungguhnya Kami telah aturkan cara mencipta manusia bermulanya dari air

mani yang bercampur, serta Kami tetap mengujinya (dengan kewajipan-kewajipan);

oleh itu maka Kami jadikan dia berkeadaan mendengar dan melihat. (Al Insaan 2)



Banyak lagi ayat-ayat lain yang menceritakan tentang penciptaan manusia bermula daripada

persenyawaan sperma dalam air mani ini. Ayat ini juga meletakkan pendengaran lebih dahulu daripda

penglihatan. Ini sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yang mana mereka boleh mendengar sejak

dalam rahim lagi tetapi boleh melihat hanya selepas dilahirkan. Dalam al Quran juga, secara jelas

menceritakan bahawa bukan semua air mani yang digunakan untuk menjadikan manusia tetapi sebaliknya

hanya sebagainya sahaja. Firman Allah:



Bukankah dia berasal dari air mani yang dipancarkan (ke dalam rahim)?

(Al Qiyamah 37)



Perkataan yang digunakan oleh Allah dalam ayat ini adalah “nutfatam min maniiyin yumna” yang

bermaksud sebahagian daripada air mani yang dipancarkan. Di dalam surah al Sajdah ayat 8, Allah

menggunakan perkataan “sulalah” yang bermaksud saripati, iaitu bahagian yang paling baik dalam satu-satu campuran.

Air mani tersebut tidak boleh berkembang dengan sendiri menjadi manusia seperti yang dipercayai

oleh orang terdahulu semasa Al Quran diturunkan.

Tetapi sebaliknya air mani itu mesti bercantum dengan telur daripada kaum hawa untuk menjadi manusia.

Firman Allah:

Dia diciptakan dari air (mani) yang memancut (ke dalam rahim); Yang keluar dari "tulang sulbi" lelaki dan "tulang dada" perempuan

(At-Thariq 6-7)



Sulbi dan taraib dalam ayat ini dijelaskan oleh Dr Zakir Abdul Karim Naik sebagai tempat di mana

keluarnya salur darah yang membekalkan darah kepada testis (kilang sperma) dan ovari (kilang telur) terletak antara tulang sulbi dan tulang dada . Iaitu saluran darah testicular artery dan ovary artery bermula

dari satu tempat antara tulang sulbi dan tulang dada. Ini dibuktikan benar oleh sains moden bahawa

saluran darah ke testis dan ovari berasal daripada abdominal aorta dan renal artery bukannya berasal dari

salur darah setempat.

1 comment: