Assalamu'alaikum

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sunday, October 9, 2011

* Pengaruh membaca al-Qur'an dan pengucapan berulang-ulang kata "Allah" *

Seorang ahli psikologi dari Belanda, Professor Vander Hoven (2002) mengumumkan temuan terbarunya dari penelitian tentang pengaruh membaca al-Qur'an dan pengucapan berulang-ulang kata "Allah" baik pada pasien maupun orang normal.



Penelitiannya dilakukan pada subjek selama 3 tahun. Beberapa pasiennya bahkan ada non-Muslim, beberapa lainnya tidak berbahasa arab sebagai bahasa ibu tetapi dilatih untuk mengucapkan kata Allah menurut tata cara pengucapan bahasa Arab (Alloh_red).



Hasil penelitiannya sunggu menakjubkan
terutama pada mereka yang menderita dejection and tension. Harian Arab Saudi Al-watan melaporkan bahwa Proffesor itu menyimpulkan, mereka orang muslim yang membaca al-Qur'an dengan teratur dapat mencegah penyakit-penyakit psikologis.



Lebih lanjut Professor itu menjelaskan, bagaimana setiap huruf dari kata "Alloh" itu mempengaruhi penyembuhan psikologis. Ternyata pengucapan kata ini, tidak pernah dijumpai pada bahasa-bahasa lain di dunia. Secara fisiologis, pengucapan huruf pertama yakni "A" melapangkan sistem pernafasan, berfungsi mengontrol gerak nafas.



Kemudian saat mengucap konsonan "L" menurut cara orang arab dengan lidah tertarik ke langit-langit dan sedikit tergelincir di bagian rahang atas, sejenak tertahan sebelum kemudian mengucapkan kata "-LOH" membentuk ruang tertentu di rongga mulut.



Jeda yang pendek dan kemudian disusul dengan jeda yang sama secara berurutan ini menimbulkan pengaruh yang nyata terhadap relaksasi pernafasan. Juga, pengucapan huruf terakhir yakni "H" membuat kontak antara paru-paru dan jantung dan pada gilirannya kontak ini dapat mengontrol denyut jantung



Yang menarik dari studi ini adalah bahwa sang Peneliti bukanlah orang muslim tetapi tertarik pada ilmu-ilmu Islam dan mencari rahasia-rahasi kitab suci al-Qur'an. Hal ini merupakan salah satu hikmah syari'at Islam yang barangkali tidak perna tergali apabila kita hanya mengacu pada Islam secara normatif, dalam arti pelaksanaan rutinitas ritual sehari-hari.



Sumber: Mukjizat Gerakan Shalat - dr. Sagiran, M.Kes., Sp.B





M.I. al-abror

No comments:

Post a Comment